Nice HomeWork #9
BUNDA sebagai AGEN PERUBAHAN
“Everyone is a Changemaker”
( Setiap orang adalah agen perubahan)
Di dalam matrikulasi ini, sebagai seorang ibu kita bisa menjadi agen
perubahan.
Yups, agen perubahan :)
Sebagai seorang ibu, dalam menjalankan passion-nya kita diharapkan mampu menjadi solusi terbaik di dalam
keluarga dan juga masyarakat. Keberadaan Ibu di masyarakat akan
meningkatkan kualitas pendidikan keluarga di rumah, demikian juga pendidikan
keluarga di rumah akan memberikan imbas positif pada peningkatan kualitas
masyarakat. Karena itu, di Ibu Profesional kita ditekankan tentang pentingnya
mendidik seorang perempuan itu.
Karena...
“mendidik
1 perempuan sama dengan mendidik 1 generasi”
Wow, besar sekali bukan efek seorang ibu!
Saya pribadi setuju dengan anggapan tersebut dan
melihatnya sebagai sebuah tantangan. Perubahan yang kita lakukan tidak lah
harus langsung ke hal yang besar. Kita bisa memulainya dari keluarga sebagai
lingkup terkecil di sekitar kita. Kita bisa memulai dengan perubahan-perubahan
kecil yang konsisten dan istiqomah. Apa yang bisa kita lakukan agar menjadi “changemaker family”.
Setelah keluarga, baru kita bisa masuk ke
masyarakat /komunitas sekitar kita. Pasti ada misi spesifik Allah menempatkan
kita di RT ini, di Kecamatan ini, di kota ini atau di negara ini. Lalu jalankan
perubahan-perubahan tersebut, dari hal
kecil yang kita bisa.
Pikirkanlah perubahan apakah itu? Dan
bagaimanakah caranya?
Penggunaan rumus: passion + emphaty = social venture
Setelah pada NHW sebelumnya kita diharapkan telah menemukan passion kita
ada di ranah mana, maka pada NHW ini, kita diminta untuk mulai melihat isu
sosial di sekitar dan belajar untuk membuat solusi terbaik di keluarga dan
masyarakat.
Rumus yang dipakai adalah PASSION
+ EMPHATY = SOCIAL VENTURE
1. Empati
Empati
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), empati merupakan suatu kondisi
mental di mana seseorang bisa merasakan atau mengidentifikasi dirinya dalam
kondisi emosional, perasaan, serta pemikiran yang serupa dengan orang lain
maupun dengan kelompok lainnya. Jadi,
bisa disimpulkan bahwa dengan rasa
empati yang ada dalam dirinya, seseorang bisa memandang segala hal dari sudut
pandang yang berbeda dan perasaan tersebut dapat mendorong seseorang untuk
melihat bagaimana menyelesaikan masalah. Empati adalah langkah nyata dari
perasaan simpati. Dengan berempati, kita untuk bisa menjadi manusia yang
bermanfaat bagi sesamanya.
Untuk
menjadi bermanfaat, kita bisa memulailah dari hal yang sederhana. Kita bisa memulainya dengan melihat diri
kita sendiri. Apa permasalahan yang dihadapi. Apabila kita bisa menyelesaikan
permasalahan kita, dan membagikan sebuah solusi, bisa jadi ini menjawab
permasalahan yang dihadapi oleh orang lain. Karena mungkin banyak di luar sana
yang memiliki permasalahan yang sama dengan kita.
2. Passion
Mencari passion dalam diri kita bisa dimulai dengan memulai melihat
didalam diri sendiri apa yang menjadi kesukaan yang akan kita wujudkan menjadi Passion. Pada program Matrikulasi ini, penemuan passion
ada dalam NHW#7 ya. Passion bisa jadi merupakan sebuah
proses pencapaian. Dengan passion kita akan selalu
semangat mengerjakannya meskipun sulit, selalu mencari jalan keluar
pemecahannya dan bila sudah passion dalam
proses pencapaiannya keuntungan materi (uang) bukan menjadi tujuan utama.
3. Social Venture
Social venture
adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social enterpreneur baik secara
individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik
untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan. Sedangkan social enterpreneur
adalah orang yg menyelesaikan isu sosial di sekitarnya menggunakan kemampuan
enterpreneur. (sumber materi matrikulasi IIP)
Pelaksanaan
Pada
pelaksanaannya, untuk melakukan perubahan di masyarakat diawali dari rasa emphaty,
membuat sebuah usaha yang berkelanjutan diawali dengan menemukan passion dan menjadi orang yang merdeka
menentukan nasib hidupnya sendiri. Mulai dari diri sendiri, keluarga kemudian lingkungan sekitar.
Berikut Bagan social venture yang saya coba buat. Bunda sekalian bisa membuatnya sendiri, disesuaikan dengan keadaan yang bunda temukan sendiri.
Tanda Peringatan
Saat melaksanakan sesuatu kita harus mempunyai tanda peringatan sendri bila kegiatan kita itu sudah mulai melupakan amanah kita yang utama. Sebagai
seorang ibu, sudah pasti amanah kita yang utama adalah keluarga. Oleh karena
itu, kita harus mengerti tanda peringatan yang biasanya ditandai dengan reaksi
dari keluarga terdekat. Yang perlu dipahami adalah keluarga tetap no 1, ketika kita
aktif di masyarakat dan suami protes , maka itu warning lampu kuning untuk aktivitas kita, berarti ada yang tidak seimbang.
Apabila anak yang sudah protes, maka itu warning keras, lampu merah. Artinya anda harus menata ulang tujuan utama kita
aktif di masyarkat. Sehingga aktivitas kita di masyarakat tidak akan
bertabrakan dengan kepentingan keluarga. Bahkan akan saling mendukung dan
melengkapi
Inilah
indikator bunda shalehah, yaitu bunda yang keberadaannya bermanfaat bagi
dirinya, keluarganya dan lingkungan sekitarnya. Sehingga sebagai makhluk
ciptaan Allah, kita bisa berkontribusi kebermanfaatan peran kita di dunia ini
dengan “Rasa TENTRAM”. (sumber materi matrikulasi IIP)
NHW#9_Fina Febiyanti_IIP Bandung
0 komentar:
Posting Komentar